Fakultas Pertanian Universitas Udayana Hadirkan Pakar Anggrek Nasional Bahas Keanekaragaman, Konservasi, dan Potensi Pemanfaatannya
Denpasar, 27 Mei 2025 – Fakultas Pertanian Universitas Udayana kembali menggelar kuliah tamu istimewa dengan menghadirkan pakar botani nasional, Dr. Destario Metusala, M.Sc., peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang dikenal luas atas kontribusinya dalam taksonomi dan konservasi anggrek di Indonesia. Acara ini diselenggarakan oleh Program Studi Sarjana dan Magister Agroekoteknologi dan bertempat di Ruang Sidang Senat, Kampus Sudirman, Denpasar.
Dalam kuliah bertema “Keanekaragaman Anggrek, Konservasi dan Potensi Pemanfaatannya”, Dr. Destario memaparkan kekayaan spesies anggrek Indonesia yang mencapai lebih dari 4.200 jenis – menjadikan Indonesia sebagai negara dengan keragaman anggrek tertinggi di dunia. Ia juga menekankan bahwa masih banyak potensi anggrek Indonesia yang belum tergali, padahal berbagai negara seperti Jepang, Belanda, dan Taiwan justru telah lebih dulu memanfaatkannya secara ekonomi maupun teknologi.
Paparan Dr. Destario mencakup topik-topik penting seperti ancaman kepunahan anggrek akibat kerusakan habitat, pentingnya penilaian populasi untuk konservasi, serta inovasi pemanfaatan anggrek mulai dari tanaman hias, pangan, kosmetik, hingga obat-obatan. Ia juga menampilkan berbagai studi kasus nyata dari hasil penelitiannya di berbagai daerah, mulai dari Sumatera hingga Papua, yang mengungkap kondisi mengkhawatirkan ekosistem anggrek Indonesia.
“Kita sering kali lupa bahwa kita adalah negara pemilik kekayaan hayati luar biasa. Sementara negara lain serius memanfaatkan potensi ini, kita justru masih minim inisiatif,” ungkap Dr. Destario dalam presentasinya yang memikat perhatian ratusan peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, dan peneliti.
Tidak hanya menginspirasi, kuliah tamu ini juga menjadi ajang edukasi tentang pentingnya pendekatan konservasi yang berkelanjutan. Salah satu sorotan acara adalah dorongan kepada mahasiswa untuk turut serta dalam kegiatan riset, pembibitan, dan usaha berbasis anggrek yang berkelanjutan.
Acara yang berlangsung sejak pukul 14.00 WITA hingga sore ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif dan ajakan dari Dr. Destario agar generasi muda pertanian Indonesia dapat lebih proaktif menjaga dan mengembangkan kekayaan flora negeri sendiri.
UNIVERSITAS UDAYANA